PROPOSAL PENELITIAN
“PIKNIK DENGAN LISTRIK”
DISUSUN OLEH:
XI IPA 1
KLAUDIA LEO / 20
LAURENCE THALIA / 21
TAMARIN TANDRA / 32
SMA SANTA URSULA
JALAN POS NOMOR 2,
JAKARTA PUSAT
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Energi
listrik merupakan energi yang kita gunakan untuk kepentingan sehari-hari.
Energi listrik merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharaui.
Energi listrik sekarang ini sudah semakin menipis. Di Indonesia, pemerintah
telah memberi gerakan penghematan listrik.
Saat ini,
para ahli telah banyak menemukan berbagai alat pembangkit tenaga listrik,
seperti PLTU, PLTA, termasuk PLTS. Dengan keadaan geografis di Indonesia yang
hampir sepanjang tahun panas dan disinari matahari, panel surya merupakan alat
yang optimal untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik.
Panel
surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, aki, dan baterai yang dapat
mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya menghasilkan arus listrik searah
atau DC. Untuk menggunakan berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak-balik
atau AC, dibutuhkan converter (alat pengubah arus DC menjadi AC).
Dewasa
ini, manusia tidak bisa lepas dari energi listrik. Energi listrik sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua aktivitas yang kita
lakukan melibatkan listrik, mulai dari memasak, belajar, bekerja, dan
lain-lain.
Listrik
sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dalam keseharian kita.
Ketidakadaan listrik menjadi masalah yang cukup besar bagi manusia. Namun,
tidak semua tempat yang kita kunjungi memiliki stop kontak sebagai sarana arus
listrik. Salah satunya adalah di area piknik, yang tidak memungkinkan adanya
stop kontak. Saat piknik, kita tetap menggunakan alat elektronik. Piknik yang
berlangsung lama tanpa adanya stop kontak sangat menghalangi kegiatan kita
apabila alat elektronik yang kita butuhkan sudah low battery dan tidak bisa
digunakan lagi.
Berkaitan
dengan hal ini, penulis tertarik untuk merancang alat sebagai perwujudan teori
Pembangkit Listrik Tenaga Surya bernama Tikar Listrik. Tikar yang biasa
digunakan saat piknik akan ditambahkan panel surya, sehingga saat piknik kita
tidak akan kekurangan energi listrik dari adanya Tikar Listrik ini. Dengan
adanya Tikar Listrik, masalah kebutuhan energi listrik saat piknik akan
teratasi.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Sel
surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari
sebuah wilayah-besar diode p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya
matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut
efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai
photovoltaics. Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk
digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah
terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel
surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di
mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan
net metering. Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel
surya diantaranya Silikon, Titanium Oksida, Germanium, dll.
Sel
surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan,
dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda,
dan saat disinari dengan cahaya matahari
dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial
menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit
dalam skala milliampere per cm2. Besar
tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya
sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya
biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc
sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya
tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total
tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi
tertentu. Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.
https://teknologisurya.wordpress.com |
Untuk
menggumpulkan sel surya, kita harus memiliki komponen untuk menggumpulkan sel
surya yaitu panel surya. Panel surya adalah perangkat rakitan sel-sel
fotovoltaik yang mengkonversi sinar
matahari menjadi listrik. Ketika memproduksi panel surya, produsen harus
memastikan bahwa sel-sel surya saling terhubung secara elektrik antara satu
dengan yang lain pada sistem tersebut. Sel surya juga perlu dilindungi dari
kelembaban dan kerusakan mekanis karena hal ini dapat merusak efisiensi panel
surya secara signifikan, dan menurunkan masa pakai dari yang diharapkan.