Hari ini gua mau nge-post mengenai satu buku yang bagus banget yang udah gua baca. Judulnya adalah Negeri 5 Menara. Ga asing lagi kan di telinga kalian? Yap, selain buku, Negeri 5 Menara juga sudah di-film-kan. Hayo.. siapa yang belum baca bukunya?
Nah, berikut ini gua bikinin sinopsisnya...
Seumur hidupnya, Alif tidak pernah
menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya dilalui dengan berburu
durian runtuhdi rimba Bukit Barisan, main bola di sawah dan mandi di air biru
Danau Maninjau. Tiba-tiba dia harus melintasi punggung Sumatera menuju sebuah
desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif
ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah ibunya :
belajar di pondok.Di hari pertama di Pondok Madani
(PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man
jadda wajada. Siapa yang bersunguh-sungguh pasti sukses. Dipersatukan oleh
hukuman jewer berantai, Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari
Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso dari Gowa. Di
bawah menara masjid, mereka menunggu Maghrib
sambil menatap awan lembayung yang berarak ke ufuk.Awan-awan itu menjelma menjadi negara
dan benua impian masing-masing. Ke mana impian membawa mereka? Mereka tidak
tahu. Yang mereka tahu adalah : jangan pernah remehkan impian, walau setinggi
apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Negeri 5 Menara adalah buku pertama
dari sebuah trilogi. Ditulis oleh Ahmad Fuadi, mantan wartawan TEMPO dan VOA,
penerima 8 beasiswa luar negeri, penyuka fotografi, dan terakhir menjadi
Direktur Komunikasi di sebuah NGO konservasi. Alumni Pondok Modern Gontor, HI
Unpad, George Washington University of London ini meniatkan sebagian royalti
trilogi ini untuk membangun Komunitas Menara, sebuah lembaga sosial untuk
membantu pendidikan orang yang tidak mampu dengan basis sukarelawan.
Nah gimana temen-temen? Novel ini sarat akan nilai-nilai agama yang kadang suka dilupakan oleh masyarakat. Sebuah buku inspiratif yang sangat layak dibaca pada waktu senggang. Tertarik membacanya?
“Kisah inspiratif dengan selipan
humor khas pondok. Jarang ada novel yang bercerita tentang apa yang terjadi di
balik sebuah pondok yang penuh teka-teki. Buku ini sarat dengan vitamin bagi jiwa
kita.”
- Andy F. Noya, Host acara Kick
Andy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar